Militer Indonesia dan Amerika Serikat dalam waktu dekat akan menggelar latihan tempur gabungan tiga matra terbesar di kawasan Asia Pasifik. Pergelaran latihan pertempuran modern yang bertajuk "Super Garuda Shield" ini juga akan diikuti 12 negara lain selain Indonesia dan AS antara lain Australia, negara-negara ASEAN, Jepang, Korsel, Inggris, Kanada dan lain-lain. Sementara prediksi lokasi latihan tempur adalah di Puslatpur TNI AD di Baturaja Sumsel, Kepulauan Natuna dan Amborawang yang berdekatan dengan IKN Nusantara di Kalimantan Timur. US Army yang tergabung dalam INDOPACOM bersama Armada Pasifik AS punya kekuatan 350ribu pasukan, 2 kapal induk, puluhan kapal perang berbagai jenis dan ratusan jet tempur termasuk F22 Raptor.
Awal Agustus tahun lalu Indonesia-AS melakukan Latgab khusus matra darat di tiga lokasi sekaligus yaitu di Sumsel, Kaltim dan Sulut dengan mengerahkan 5.000 pasukan airborne kedua negara. Itu saja sudah membuat negara yang suka mengklaim beberapa wilayah negara lain, gerah dan kepanasan. Apalagi Latgab serba super ini yang diperkirakan berlangsung di bulan Agustus 2022 selama 2-3 minggu. Super dalam jumlah pasukan, super dalam keikutsertaan 14 negara, super dalam pengerahan kekuatan alutsista. Sebuah episode diplomasi militer, show of force yang super demi untuk menjaga marwah perdamaian di Indo Pasifik. Super sekali kata seorang motivator terkenal. Super Garuda Shield dalam pandangan kita adalah langkah tegas dan cerdas untuk mengingatkan pihak yang haus klaim teritori agar tidak sewenang-wenang dan menang-menangan.
Komando Indo-Pasifik AS baru saja menyelesaikan latihan tempur dengan militer Filipina di pekan pertama April 2022. Kedua negara mengerahkan 9.000 pasukan dengan sejumlah alutsista canggih dalam serial "Balikatan Exercise" di Luzon Filipina termasuk pengerahan rudal patriot dan serangan amfibi. AS dan Filipina sejatinya adalah sekutu tradisional sejak perang dunia kedua dan selama berkecamuknya perang Vietnam. Pasang surut aliansi militer keduanya terlihat ketika dua pangkalan militer AS yaitu Subic Navy Base dan Clark AFB di Filipina ditutup beberapa tahun setelah perang Vietnam selesai. Adanya konflik klaim China di Laut China Selatan membuat "ruh" sekutu tradisional aliansi militer keduanya hidup kembali, bergairah dan menyala.
Menuju Latgab Super Garuda Shield ke 16 yang menjadi Latgab terbesar di Asia Pasifik, militer Indonesia saat ini sedang mempersiapkan mobilitas berbagai jenis alutsista untuk digerakkan secara cepat. Seperti terlihat di beberapa Air Force Base proses loading SPH Caesar Nexter, artileri KH 178 ke pesawat angkut berat Hercules. Ini bagian penting dari mekanisme deployment alutsista dan pasukan untuk latihan tempur. Garuda Shield tahun lalu 9 pesawat angkut berat US Army memberangkatkan ratusan pasukan gabungan lintas udara TNI-US Army dari pangkalan militer Guam di Pasifik dan diterjunkan di Puslatpur Baturaja. Selain belasan pesawat angkut berat milik US Army, pesawat Hercules TNI AU akan menjadi tulang punggung pergerakan lintas udara alutsista dan pasukan TNI dalam latihan tempur kali ini. Indonesia punya 3 skadron Hercules dengan kekuatan tigapuluhan pesawat.
Alutsista TNI yang akan ditampilkan pastilah yang setara dengan manajemen pertempuran modern. TNI AD dua tahun terakhir ini sudah punya BMS ( Battle Management System). Salah satu efektivitasnya adalah interoperability antar satuan tempur. Maka dalam setiap latihan tempur TNI AD menyertakan 1 brigade tim pertempuran yang terdiri dari batalyon infantri, artileri, kavaleri, arhanud dan penerbad. Kalau dulu kan latihannya sendiri-sendiri, masing-masing batalyon. Gambaran kepesertaan alutsista TNI AD di ajang Super Garuda Shield nanti adalah MBT Leopard, tank Marder, panser Anoa, Satbak peluru kendali Starstreak dan Mistral, artileri Caesar Nexter, KH 178, MLRS Astros II Mk6, helikopter Apache, Bell 412 dan lain-lain.
Sementara kapal perang TNI AL dan pasukan marinir akan bergabung bersama kapal perang AS melakukan operasi pertempuran laut dan operasi serbu pantai. KRI Martadinata Class, Bung Tomo Class, Diponegoro Class, LPD Makassar Class dan LST Bintuni Class akan berperan aktif melakukan operasi gabungan, berbagi strategi dan taktik bersama kapal perang armada Pasifik AS dan negara lain. Serial latihan operasi serbu pantai menjadi salah satu yang paling menarik karena melibatkan kapal perang striking force, kapal angkut pasukan, tank amfibi dan pasukan marinir dengan dukungan jet tempur dan helikopter. Sebuah "drama pertempuran" yang paling ditunggu.
Bagi Indonesia manfaat Latgab terbesar ini adalah untuk memberikan motivasi dan spirit pertempuran modern, menimba ilmu aplikasi, implementasi dan pengalaman tempur untuk tentaranya. Manajemen pertempuran modern adalah unjuk kinerja, kecerdasan, kecepatan dan ketepatan menggunakan teknologi alutsista modern dalam satu komando, satu koordinasi dan satu instruksi. Lebih dari itu adalah untuk menyampaikan "pesan tanpa kalimat" pada pihak manapun, negara manapun bahwa kedaulatan teritori NKRI adalah kehormatan dan harga mati forever. Tidak bisa diganggu gugat.
Dalam hubungan internasional saling ketergantungan saat ini dan seterusnya, kerjasama ekonomi dan investasi antar negara adalah tatanan kerjasama yang saling menguntungkan dan harus dikembangkuatkan, dibesarhebatkan. Indonesia bekerjasama dengan semua negara di planet bumi ini. Dengan China, dengan AS, Jepang, Inggris, Rusia, Australia, Ukraina dan lain-lain kita buka semua keran kerjasama ekonomi kesejahteraan tanpa sekat. Namun jika ada potensi yang menjurus untuk merusak tatanan dan harmoni kawasan dalam kehidupan kesejahteraan atau menuju kemakmuran, kita punya kewajiban untuk mengingatkan. Super Garuda Shield adalah salah satu pesan kuatnya, bersama bunyi dentuman, rentetan, desingan, hingar bingar ribuan pasukan, ratusan alutsista canggih yang meluluhlantakkan. Mosok sih gak paham juga.
****
Jagarin Pane / 10 April 2022