Tanpa publikasi luas Indonesia tahun ini mulai memproduksi Roket Rhan450 dengan jarak tembak sejauh 150 km. Uji coba alutsista ini sukses dilaksanakan Desember tahun lalu. Sejalan dengan ini PT Dahana mulai memproduksi bahan peledak dan propelan untuk mendukung produksi Rhan450. Keberhasilan ini mengangkat gengsi Indonesia di kawasan Asia Tenggara karena mampu mengembangkan berbagai jenis alutsista strategis salah satunya Rhan450.
Perkembangan geopolitik dan geostrategis kawasan regional yang dinamis mengharuskan kita untuk memperbaharui konsep dan strategi pertahanan NKRI. Ini dilakukan dalam rangka mempertahankan kedaulatan dan harga diri bangsa. Esensinya pengawal republik harus terus digagahperkasakan untuk mempertahankan warisan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa. Alutsista TNI adalah keniscayaan yang wajib disegarkan, supaya mekar, kekar dan gahar (Jagarin Pane SE MM)
Sunday, February 12, 2017
Berdatangan Lagi
Main Battle Tank Leopard RI kembali datang, ada 16 unit merapat di Tg Priok Jakarta. Indonesia memesan 110 MBT Leopard terdiri dari 40 Leopard A4 dan 60 Leopard RI dan sisanya Leopard Recovery. TNI AD tahun ini juga akan diperkuat dengan 50 unit Panser Pandur II 8x8 dari Ceko, 60 unit Panser Badak buatan Pindad, 40 unit Rantis Sanca lisensi Bushmaster Australia dan 12 unit Ponton Amfibi dari Ceko.
Kembali Pesan
Kemhan minggu ini kembali memesan 18 unit meriam artileri digital Caesar Nexter 155mm dari Perancis. Sebelum ini kita sudah pesan 36 unit alutsista jenis ini dan semuanya sudah datang. Jelas bahwa batalyon Armed TNI AD semakin digaharkan dengan berbagai alutsista modern seperti 37 unit MLRS Astross II Mk6, 54 unit artileri KH178 105mm, 18 unit artileri KH179 155mm. Setelah ini Kemhan juga akan kembali pesan 18 unit Astross II Mk6 dari Brazil.