Sangatta, sebuah nama yang semakin populer dua tahun terakhir, terletak di Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur sejak tahun 2008 selalu dibombardir oleh seluruh matra TNI untuk melepaskan hasrat tempur yang menggebu. Tercatat sudah lebih dari 9 kali sejak 2008 kawasan berbukit dan berhutan lebat ini dihujani oleh peluru tajam pasukan TNI, apakah itu dari Sukhoi, F16, F5E, Hawk, serbuan pasukan Marinir, PPRC Kostrad menggemuruhkan semangat bertempur dari pengawal republik sebagai bagian dari kesiapan tempur untuk menghadapi negara pengganggu teritori RI.
Saat ini Sangatta telah dijadikan Mako Latgab secara permanen, artinya setiap saat kawasan ini menjadi area latihan tempur dan sekaligus yudha siaga karena didepannya ada sebuah perairan milik NKRI yang diklaim milik jiran arogan. Mako Latgab ini setiap saat bisa menjadi pangkalan militer berskala besar dan memang sudah disiapkan untuk itu, mampu menampung 100.000 pasukan TNI dengan aneka persenjataannya. Agak ke utara sedikit, tepatnya di Berau sedang disiapkan pangkalan heli tempur berkekuatan 1 skuadron. Ini juga bagian dari persiapan menghadapi kondisi terburuk.
Kalimantan sudah dibagi menjadi dua Kodam. Untuk Kodam Mulawarman membawahi Kaltim dan Kalsel berkedudukan di Balikpapan, sedangkan Kodam Tanjungpura membawahi Kalbar dan Kalteng berkedudukan di Pontianak. Kalbar dan Kaltim sedang dipersiapkan menjadi basis militer berskala besar. Batalyon-batalyon tempur dibangun antara lain di Malinau, Putussibau, Bengkayang, Nunukan, Sambas. Sementara batalyon yang sudah ada diperkuat dengan persenjataan terbaru dan penambahan personil. Kalbar setidaknya akan mendapatkan 100 unit Main Battle Tank dan akan dialokasikan di Bengkayang. Belum lagi ratusan unit rudal berjarak jangkau 40 km sampai 200 km akan dipasang di lokasi strategis di sepanjang border Kalimantan.
Tarakan, secara defacto sudah menjadi basis militer. Pasukan organik di pulau minyak ini tercatat ada batalyon raja alam, batalyon brimob, pangkalan TNI AL, pangkalan TNI AU, pangkalan radar, Marinir dan Paskhas. TNI AL sedang mempersiapkan pembangunan pangkalan di pantai Amal, selama ini sejumlah KRI masih numpang di pelabuhan Melundung. TNI AU sudah membangun pangkalan TNI AU di Juata, sembari menunggu kedatangan pesawat tempur Super Tucano. Pesawat Super Tucano akan ditempatkan sebanyak 8 unit dan akan dilapis dengan kekuatan 6 unit f16 secara permanen.
Jumlah KRI yang mengawasi Ambalat berkisar 7-8 unit dan semuanya berpangkalan di Tarakan. Sinergi Tarakan dan Sangatta sangat menguntungkan dari sisi pergerakan militer dan logistik karena Tarakan juga berfungsi sebagai tirai pelindung udara dan laut untuk pangkalan militer Sangatta.
TNI tidak main-main dengan Ambalat. Jalur lurus Balikpapan, Samarinda, Bontang dan Sangatta merupakan jalur vital pergerakan TN AD. Masuk Ke Berau, Tanjung Selor dan Malinau sudah tersedia ribuan pasukan TNI AD dari komponen organik. Sementara Tarakan menjadi pangkalan garis depan mirip dengan suasana Dwikora jaman dulu dengan bertumpuknya pasukan TNI dari seluru matra. Nunukan dan Sebatik juga sudah disiapkan pasukan marinir. Semua ini masih juga dilapis dengan ribuan pasukan TNI yang ada di Gorontalo dan Palu. Seperti kita ketahui Gorontalo adalah salah satu basis pasukan Kostrad divisi 3 yang sudah ready for combat.
Kita tidak ingin perang, tapi kita juga harus siap untuk itu jika teritori NKRI dilecehkan oleh jiran yang angkuh. Sangatta dan Tarakan sudah mempersiapkan semuanya. Kaltim yudha siaga, Kalbar juga demikian. TNI akan selalu mengawal kedaulatan NKRI dengan semboyan: ini dadaku mana dadamu, anda jual kami beli.
***
Jagvane,-
Saat ini Sangatta telah dijadikan Mako Latgab secara permanen, artinya setiap saat kawasan ini menjadi area latihan tempur dan sekaligus yudha siaga karena didepannya ada sebuah perairan milik NKRI yang diklaim milik jiran arogan. Mako Latgab ini setiap saat bisa menjadi pangkalan militer berskala besar dan memang sudah disiapkan untuk itu, mampu menampung 100.000 pasukan TNI dengan aneka persenjataannya. Agak ke utara sedikit, tepatnya di Berau sedang disiapkan pangkalan heli tempur berkekuatan 1 skuadron. Ini juga bagian dari persiapan menghadapi kondisi terburuk.
Kalimantan sudah dibagi menjadi dua Kodam. Untuk Kodam Mulawarman membawahi Kaltim dan Kalsel berkedudukan di Balikpapan, sedangkan Kodam Tanjungpura membawahi Kalbar dan Kalteng berkedudukan di Pontianak. Kalbar dan Kaltim sedang dipersiapkan menjadi basis militer berskala besar. Batalyon-batalyon tempur dibangun antara lain di Malinau, Putussibau, Bengkayang, Nunukan, Sambas. Sementara batalyon yang sudah ada diperkuat dengan persenjataan terbaru dan penambahan personil. Kalbar setidaknya akan mendapatkan 100 unit Main Battle Tank dan akan dialokasikan di Bengkayang. Belum lagi ratusan unit rudal berjarak jangkau 40 km sampai 200 km akan dipasang di lokasi strategis di sepanjang border Kalimantan.
Tarakan, secara defacto sudah menjadi basis militer. Pasukan organik di pulau minyak ini tercatat ada batalyon raja alam, batalyon brimob, pangkalan TNI AL, pangkalan TNI AU, pangkalan radar, Marinir dan Paskhas. TNI AL sedang mempersiapkan pembangunan pangkalan di pantai Amal, selama ini sejumlah KRI masih numpang di pelabuhan Melundung. TNI AU sudah membangun pangkalan TNI AU di Juata, sembari menunggu kedatangan pesawat tempur Super Tucano. Pesawat Super Tucano akan ditempatkan sebanyak 8 unit dan akan dilapis dengan kekuatan 6 unit f16 secara permanen.
Jumlah KRI yang mengawasi Ambalat berkisar 7-8 unit dan semuanya berpangkalan di Tarakan. Sinergi Tarakan dan Sangatta sangat menguntungkan dari sisi pergerakan militer dan logistik karena Tarakan juga berfungsi sebagai tirai pelindung udara dan laut untuk pangkalan militer Sangatta.
TNI tidak main-main dengan Ambalat. Jalur lurus Balikpapan, Samarinda, Bontang dan Sangatta merupakan jalur vital pergerakan TN AD. Masuk Ke Berau, Tanjung Selor dan Malinau sudah tersedia ribuan pasukan TNI AD dari komponen organik. Sementara Tarakan menjadi pangkalan garis depan mirip dengan suasana Dwikora jaman dulu dengan bertumpuknya pasukan TNI dari seluru matra. Nunukan dan Sebatik juga sudah disiapkan pasukan marinir. Semua ini masih juga dilapis dengan ribuan pasukan TNI yang ada di Gorontalo dan Palu. Seperti kita ketahui Gorontalo adalah salah satu basis pasukan Kostrad divisi 3 yang sudah ready for combat.
Kita tidak ingin perang, tapi kita juga harus siap untuk itu jika teritori NKRI dilecehkan oleh jiran yang angkuh. Sangatta dan Tarakan sudah mempersiapkan semuanya. Kaltim yudha siaga, Kalbar juga demikian. TNI akan selalu mengawal kedaulatan NKRI dengan semboyan: ini dadaku mana dadamu, anda jual kami beli.
***
Jagvane,-