Wednesday, June 22, 2016

Jangan Main-Main Dengan Natuna

Sebuah solusi wajib telah diperlihatkan pemerintah dengan menggelontorkan dana besar untuk mengembangkuatkan pangkalan militer Natuna. Lewat pintu APBN-P 2016 dikucurkan dana besar 1,3 Trilyun untuk memperkuat teritori Natuna yang sering disenggol bahkan ditabrak kewibawaan teritorinya. Ini solusi wajib sebab jika tidak sekarang, maka buyarlah harapan membangun benteng berkapasitas banteng. Jangan menunda-nunda lagi karena ancaman sudah nyata.

Demikian juga dengan kucuran anggaran pertahanan dalam tiga tahun masa pemerintahan Jokowi mendatang.  Prediksi yang dijadikan indikator adalah ancaman itu sudah nyata, ancaman itu bukan wacana tapi sudah di depan mata.  Kalau masih ada yang bilang kita tak punya musuh berarti mata pikirnya atau jernih hatinya sedang terserang katarak. Musuh militer Indonesia jelas di depan mata meski secara diplomatik kita tak punya musuh. Itu kan bahasa diplomatik.
Kontrak 8 SU35 selesai Agustus tahun  ini
Perairan Natuna sudah menjadi ruangan uji nyali bagi militer Indonesia.  Sudah berulang kali kapal nelayan Cina dan tetangga lain memasuki peraairan ZEE Natuna.  Terakhir beberapa hari lalu KRI Imam Bonjol 384 menangkap 1 dari 12 kapal nelayan Cina yang memasuki ZEE Natuna. Drama di lapangan cukup menegangkan karena kapal Coast Guard Cina yang ukurannya besar berupaya mendatangi dan menghalangi KRI yang membawa kapal nelayan Cina ke pelabuhan Natuna. Namun 4 KRI yang berada di sekitar kejadian mampu mengusir kapal penjaga pantai Cina.

Pertanyaannya kan bukan sekedar urusan dengan kapal nelayan Cina.  Tetapi bukankah kita sedang menghadapi ancaman serius dari sebuah negeri yang haus akan sumber daya kelautan yang kaya untuk kebutuhan masa depan negeri semilyar orang itu. Pertanyaannya kemudian apakah kita sanggup terus menerus menghadapi tekanan invasi kapal nelayan Cina yang di back up kapal penjaga pantai berteknologi tinggi secara terus menerus. Bagaimana jika Cina menyebar kapal perang destroyer dan kapal selamnya. Apalagi Cina sudah membangun pangkalan militer di LCS dan menempatkan jet tempur, rudal, radar dan kapal perang di perairan sengketa itu.

Jawaban dari semua permasalahan itu adalah percepatan perkuatan armada angkatan laut  dan angkatan udara.  Harus ada upaya mempercepat pesanan untuk ketersediaan isian alutsista khususnya matra laut dan udara.  Produksi kapal perang yang sedang dilakukan PT PAL saat ini berupa pembuatan 2 kapal perang jenis PKR 10514 harus bisa ditambah minimal 5 unit lagi secara paralel sehingga pada tahun 2020 kita punya tambahan 7 KRI gres. Demikian juga dengan 3 kapal selam Changbogo yang operasionalnya akan diterima awal tahun 2017, 2018, 2019 harus bisa ditambah minimal 2 lagi sehingga seluruhnya mencapai 5 unit kapal selam baru pada tahun 2020.
Beberapa KRI siaga di pangkalan perbatasan
Angkatan udara sami mawon.  Setelah sign 8 Sukhoi SU35 tahun ini, diharapkan tahun depan ada lagi kontrak 16 unit jet tempur F16 Viper, kemudian tahun berikutnya lagi kontrak kedua 8 Sukhoi SU35 sehingga jumlahnya mencapai 16 unit alias 1 skuadron.  Untuk urusan Natuna dan pulau-pulau terluar lainnya kita perlu banyak jet fighter sebagai unsur patroli, pencegat dan pre emptive strike.  Maka persebaran jet-jet tempur merupakan salah satu jawaban untuk kehadiran yang disegani di batas teritori.

Dalam menjaga teritori yang luas ini kita tak hanya fokus pada hot spot Natuna.  Masih ada Ambalat yang mengambang, Morotai yang masih terbuka, kemudian laut Arafuru dan NTT. Ada lagi Sabang, pantai barat Sumatera dan pantai selatan Jawa semuanya harus tercover pada jadwal patroli rutin. Ini semua memerlukan kapal perang striking force yang saat ini jumlahnya masih belum mencukupi.  Maka penambahan kapal perang sangat dibutuhkan utamanya dari kelas fregat dan destroyer.

Aksi kapal nelayan Cina merupakan bukti bahwa negeri itu selalu merasa benar dalam soal klaim wilayah tangkapan ikan yang dikatakan sebagai wilayah tradisionalnya.  Dan itulah bahasa diplomatik yang menjadi bahan tertawaan.  Maka tidak bisa tidak kita harus memperkuat militer kita disana sepanjang tahun dengan menempatkan sejumlah kapal perang dan jet tempur bersama komponen tempur berteknologi canggih seperti drone, radar, intelijen dan intai strategis.

Kita berpacu dengan waktu, kita percepat semua rencana pembangunan kekuatan militer tidak hanya infrastruktur pangkalan angkatan udara dan angkatan laut tetapi juga keunggulan kualitas dan kuantitas mobilitas alutsista bergerak. Termasuk media interoperabilitynya.   Pangkalan militer Natuna akan di back up Pontianak dan Tanjung Pinang.  Ketiganya akan bersinergi aktif dan beraksi cepat terhadap segala sesuatu yang mengoyak teritori NKRI.

Jadi, percepatlah kedatangan sisa 17 jet tempur F16 blok 52 Id yang sudah lebih empat tahun tanda tangan kontraknya.  Termasuk isian radar dan rudal 15 jet tempur Golden Eagle segera dimulai.  Jangan sampai proyek bertele-tele lalu dibenturkan dengan anggaran atau prioritas lain.  Mestinya 24 jet tempur F16 blok 52 Id itu sudah selesai pengirimannya akhir tahun lalu, kemudian diikuti dengan upgrade 10 jet tempur F16 blok 15 Ocu.

Jangan main-main soal Natuna, fokuslah kesana, tumpahkan perhatian kesana, bangun fasilitas militer yang modern, berkelas dan berkarakter Lebah.  Jadikan Natuna sebagai sarang Lebah. Lebah tidak akan mengganggu tetapi kalau diganggu dia akan menyengat kesana kemari meski sarangnya dihancurkan.  Dan kalau sampai Natuna dihancurkan maka perang terbuka telah dimulai.  Apakah ada yang berani memulai perang terbuka ?
****
Jagarin Pane, 22 Juni 2016

21 comments:

harno bebek said...

setujuu bang jagpane apa kabarnya,seamat menjaankan ibadah puasa semga uus aamiin

soebagyo said...

Seharusnya para pemimpin negeri ini punya p3mikiran seperti itu sejak dulu.tp apa mau dikata?jujur aja,pemimpin kita bukan jiwa petarung,ya tentu saja kenyataannya di natuna seperti itu.klo china sdh sangat siap andaikan dinatuna akan terjadi perang terbuka,diLCS pulau reklamasinya sdh dibangun pangkalan militer besar dan modern.alutsistanya dari kapal fregat,destroyer,kasel,rudal jarak jauh dan p3nangkis serangan udara dgn radar canggihnya.jet tempur SU30 bahkan mungkin SU35 sdh siap.sedangkan indonesia dinatuna pembangunan pangkalan militer masih rencana.bisa dilihatdgn jelas dilayar kaca klo KRI imam bonjol dibandingkan kapal cost guard china jauh lebih kecil apalagi dibandingkan dgn kapal fregat dan dedtroyer mereka.hii..ngeri.dulu waktu diacara debat capres hal ini sdh dibicarakan.seingat saya menurut salh satu capres klo dinatuna kedaulatan NKRI diusik maka akan "DIBIKIN RAME" katanya.nah sekarang waktunya pak..!! tp sebelum rame cepetan lengkapi segera alutsistanya yg gahar dan sangar pak.krn bukan tidak mungkin indonesia yg awalnya tdk ada sengketa di LCS malah akan perang duluan.naudzubillah.

yusuf said...

Bung jagpane klo saja besoklusa atau dikemudian hari kapal nelayan tiongkok k3mbali kesana sambik dijaga kapal perang fregat,destroyer atau bahkan kapal selam gimana bang?? Merka sdh siap sedangkan kita masih setengah siap.ya Allah ya robb..lindungilah kami negara indonesia beserta isinya.selamatkan kami ya Allah...

Anonymous said...

Smg masalah dinatuna ada jalan penyelesaian secara diplomasi.sebab klo tidak apa jadinya klo terjadi perang sedangkan china personelnya jauh lebih banyak,personel TNI lbh sedikit,alutsistanya jauh lebih canggih dan lebih lengkap,indonesia senjatanya masih siap 40%.diLCS china pulaunya sdh menjadi pangkalan militer besar canggih dan lengkap sedangkan NKRI dinatuna belum siap dan alutsistanya masih siap 40%.dan yg terpenting ekonomi china jauh lebih baik artinya biaya utk perang siap sedangkan indonesia masih banyak ngutang pada cina.klo berbicara perang insyaAllah rakyat indonesia sebagian siap angkat senjata.tp perang hari ini bukan perang face to face.jarang itu.perang hari ini yg bahaya musuhnya duduk manis diruangan ber AC lalu pencet tombol dan....blarrrrr..dimana2 meledak.smg ada jalan tengah yg baik.

Anonymous said...

setujuuuu!

sutejo said...

Untuk mencapai kedamaian maka kita harus siap perang.cepat atau lambat AS akan berhasil membenturkan indonesia perang dengan china.prediksi perang akan meledak tahun 2018 akan benar2 terjadi.disitu ekonomi akan hancur dan rakyat menjadi korban.amerika akan membantu indonesia dgn imbalan laut kayak minyak dan gas dinatuna pengelolahannya diserahkan pada mamarika.indonesia hanya dengar gigit jari alias melongo.klo china dibiarkan maka laut natuna akan jatuh pd.mereka.gak enak memang makan buah simolokomo.nah distulah dibutuhkan pemimpin yg pandai strategi perang bukan strategi ngutang.klo serdadunya jago perang ditambah pemimpinnya jago strategi perng maka klop sdh.akan menjadi kekuatan besar.tp klo pasukannya jago perang tp tdk tahu bagaimana menggunakannya maka kekuatan itu hanya ada dlm cerita dongeng.smg perang itu tidak akan terjadi.semoga Allah melindungi indonesia raya.semoga kita makan enak tidurpun nyenyak.amin

suroso said...

Amerika klo disuruh milih malaysia,singapura,brunei,vietnam,philipina dan indonesia utk oerang dgn cina maka amerika akan memilih indonesia vs china mengapa?krn indonesia yg dianggap mampu melawan china.indonesia bukan s3kutu amerika artinya klo misalnya indonesia hancur amerika masa bodoh emang amerik pikirin,indonesia negara berpenduduk mayoritas islam terbesar didunia tentu negara zionis itu tdk senang pd indonesia.dari sisi ekonomi sangat mengintungkan pd amerika.

abdurrohman said...

Semoga permasalahan dilaut natuna ini bisa diselesaikan dgn jalur diplomasi.semoga semua pihak bisa menerima kenyataan yg sbenarnya.tindakan yg diambil oleh TNI sdh benar sesuai prosedur.tp kita tetap mengedepankan penyelesaian dgn baik tanpaa ada perselisihan KECUALI SUDAH TIDAK ADA JALAN LAIN.maka apapun yg akan terjadi kedaulatan NKRI dinatuna wajib dipertahankan sampai titik darah penghabisan.

max dhoes said...

Baru2 ini TNI AU telah melakukan tindakan tegas,prosedural dan santun terhadap pesawat militer malaysia yg maduk teritori indonesia dinatuna.pelanggar itu sadar dan secepat keluar dari natuna.sebuah pesan kpd negara manapun yg berani masuk dlm ranah kedaulatan NKRI maka detik itu pula pemberitahuan akan disampaikan oleh TNI yg menandakan TNI AU selalu siap siaga,klo pelanggar itu agak provokatif maka jet tempur AU akan mencegat atau menangkap dan menggiring ke lanud indonesia.oh ..ya pak menhan.tlg sisa f16 blok 52IDI itu cepat diminta ke amerika krn negara sangat menbutuhkan.sampaikan juga indonedia mau mengakuisisi f16 blok 60 atau f16 viper klo yg blok 52 sdh datang semua.itu politik jual beli alutsista mamarika

Anonymous said...

Saat ini indonesia"secepatnya wajib" membeli kapal heavy fregat lagi selain PKR yg diproduksi sendiri di PT PAL.sangat perlu juga membeli kapal perusak atau destroyer yg lebih besar dan lebih canggih dari PKR.maksimalkan juga jet tempur AU seperti pengadaan radar dan persenjataan T50GE,pembelian SU35BM+senjatanya,secepatnya melengkapi sisa f16 yg belum datang.membeli rudal jarak menengah(SAM),membeli penangkis serangan udara(PSU) yg csnggih,membeli kasel kilo atau lada class.semua ini hanya semata2 utk menjaga kadaulatan NKRI dari ancaman asing yg sdh semakin tampak didepan mata.klo TNI dan alutsistanya sdh siap apalagi didukung oleh semangat militan rakyat indonesia INSYAALLAH negara manapun akan berpikir seribu kali utk mengganggu kedaulatan NKRI.seperti contoh malaysia&australia dulu sering melakukan aksi provikatif sekarang sdh alhamdulillah berhenti.china skrg berani melakukan aksi provokatif dinatuna krn beranggapan kekuatan TNI&alutsistanya jaaauh dibawah china.

Anonymous said...

Betul bro.! Semua alutsista itu sangat mendesak keberadaannya di indonesia.terutama kapal selam kilo atau lada class.klo kapal heavy fregat beli ivet huitfeldh aja klo bisa dgn ToT.lalu SU35BM min lengkapi 1 skdron.

bang roy said...

1.Lengkapi alutsista kasel kilo,kapal heavy fregat,tambah PKR PT PAL,beli rudal BUK/NASAMS dan pantsyr,jet tempur SU35,f16,T50GE,heli apache siapkan secepatnya.
2.perbaiki dan jalin hubungan baik dengan semua negara sahabat termasuk china tanpa mengurangi sikap siap siaga dan tegas dinatuna.
3.mulai secepatnya eksplorasi dan produksi minyak dan gas alam dinatuna utk kemakmuran RAKYAT INDONESIA.
4.perbanyak do'a utk keselamatan dan kejayaan NKRI.
5.siapkan TNI & rakyat utk menghadapi kemungkinan terburuk dan ancaman dari negara asing dgn satu tekad"JGN RAMPAS KEDAULATAN NKRI KARENA KAMI AKAN ANGKAT SENJATA WALAUPUN AKAN TERJADI KIAMAT SEKALIPUN.camkan itu..!!

Anonymous said...

Pusing kepala liat kelakuan cino

Anonymous said...

Saya kira China tidak sebodoh itu untuk menyerang Natuna, hanya buat nangkep ikan beberapa ratus ton, mereka harus mengorbankan investasi mereka di RI seharga ratusan milyar dollar.
Seperti kereta cepat Jkt-Bdg $65 milyar, beberapa pabrik semen dan elektronik dll.

Yang harus kita perbanyak adalah kapal Coast Guard yang besar seperti CCg Hanjing China.
& tentu saja pemesanan fregat besar, SU35 & mungkin juga KS Herder harus tetap berjalan.

Untuk masa sekarang ini,China tidak mudah untuk berperang dengan RI, karena tehnologi kita pun juga sudah maju, tidak seperti zaman kemerdekaan.

Mereka hanya sanggup mengebom/menghancurkan sebagian alutsista/pangkalan TNI, tapi tidak bisa mendudukinya, karena TNI & rakyat RI ada 250 juta, & mereka hanya 1juta tentara.
proses perangnya akan berlarut & melemahkan China.

max dhoes said...

Ente keliru man...china dinatuna bukqn butuh ikannya.tentu saja klo cuma Ingin ikannya tdk akan ngorbankan infestasinya ug trilyunan di indonesia.ini masalah gas bro..! Minyak man..!dilaut natuna itu kekayaan gas dan minyaknya trilyunan barel kawan..itu..itu yg merekq incar.klo sampai china menguasai laut natina maka ia akan menjadi negara super power krn didukung ol3h ekonomi ug luar biasa.sehingga kukuatan p3mgadaan alutsistanya akan melebihi amerika dan rusia.dan klo natina tetap dipertahankan dan dikelola secara peofesional oleh indonesia maka indonesia akan menjadi negara yg besar kekuatan ekonominya.s3hingga akan menyaingi china di asia tenggara.gitu...gitu..

Walank said...

Komennya penuh semangat.....Ane setuju aja deh.....

Anonymous said...

China nerobos pertahanan nkri natuna , tidak lama pesawat angkut malaysia pun sama di lengkapi alat canggih untuk mendata pangkalan tni di natuna ,untung nya tni au sigap pesawat malaysia di atas natuna di usir dan mudah 2 peminpin dan petinggi negara di jawa sadar diri benteng pertahanan nusantara segera di benahi .

Unknown said...

Cina bgsa serakah

Joni si playboy said...

6.5 milyar USD bukan 65...ngacooo lo

Joni si playboy said...

6.5 milyar USD bukan 65...ngacooo lo

Unknown said...

Belum ada negara yg bodoh. Smpai berani perang terbuka dgn Indonesia meskipun mreka salah satu dari negara militer terkuat. Saya bisa bilang psti hancur. Jika melihat alutsista n prajurit kita kalah. Tpi perang bukan hanya itu...n jika ada yg bilang klo kita kalah. Maaf saya tidak setuju. Krna hasil bisa di lihat jika peperangan berakhir..menurut saya Indonesia itu bangsa yg di simpan n di lindungi Allah. Smpai saatnya nanti untuk tampil. Seperti prinsip negara ini jika penjajahan di atas dunia harus di hapuskan.