Sunday, January 4, 2015

Pelajaran Dari Musibah Itu



Perjalanan ceria menyambut tahun baru 2015 bagi para penumpang pesawat Airasia  berganti duka yang mendalam.  Sukacita yang direncanakan para penumpang menjadi duka cita seluruh dunia. Pesawat penumpang low cost Airasia jenis Airbus 320-200 dengan nomor penerbangan QZ 8501 jurusan Surabaya-Singapura jatuh di perairan dangkal dekat Pangkalan Bun Kalimantan hari Ahad tanggal 28 Desember 2014. Peristiwa itu mengejutkan, sangat memilukan dan mengharukan seluruh dunia.

BASARNAS bergerak dengan koordinasi cepat mengerahkan berbagai kapal dan pesawat yang hampir seluruhnya punya TNI dan dalam waktu 3 hari ditemukan barang bukti pertama berupa jenazah yang akhirnya menjelaskan kepada kita bahwa kehilangan kontak itu berakhir pada keping-keping yang berserakan dilaut. Perlu dicatat bahwa kecepatan operasi itu didukung penuh oleh berbagai kekuatan yang dimiliki negeri ini yang intinya adalah kekuatan alutsista.  

Adanya alutsista anyar sebagai hasil modernisasi militer Indonesia yang sedang berlangsung saat ini sangat berarti dalam operasi militer selain perang ini. Artinya modernisasi militer kita sudah memberikan manfaat. KRI Bung Tomo misalnya tidak hanya mampu mendeteksi tapi juga mampu mengatur trafik lalulintas penerbangan di sekitarnya.  Demikan juga dengan KRI Banda Aceh yang asli buatan anak negeri yang mampu menampung 3 helikopter.
KRI Banda Aceh 593,sebagai kapal markas evakuasi
BASARNAS sendiri sesungguhnya sedang dimodernisasi “alutsistanya”. Kehadiran kapal berkonstruksi Trimaran KN Purworejo 101 bersama peralatan SAR yang lain mendukung operasi laut evakuasi Airasia dengan lawan utama cuaca ekstrim.  KN Purworejo 101 bersama KN Pacitan  102 adalah 2 kapal gagah milik BASARNAS yang baru selesai dibuat. Sementara armada udara terbarunya diperkuat dengan 2 heli Dauphin yang lincah.

BAKAMLA (Badan Keamanan Laut) yang baru dibentuk  pertengahan Desember 2014 menyertakan kapal barunya KN Bintang Laut 4801 dalam operasi tanpa lelah itu. BAKAMLA saat ini sudah memiliki kapal “asli untuk dia” yaitu KN Bintang Laut 4801, KN Singa Laut 4802 dan KN Kuda Laut 4803. TNI AL sudah berjanji akan menghibahkan 10 kapal patrolinya untuk memperkuat BAKAMLA dan BAKAMLA sendiri sedang membangun armadanya secara besar-besaran sampai 30 kapal dalam lima tahun ke depan.

Pertunjukan koordinasi dan komunikasi armada laut dan udara dalam kafilah kemanusiaan BASARNAS yang mengharukan itu, mampu ditunjukkan dengan apik,cerdas dan gagah meski sudah berhari-hari. Link komunikasi pesawat udara dan kapal perang berlangsung sangat bagus tentu karena adanya sentuhan teknologi informasi militer canggih yang sudah dimiliki oleh tentara  Indonesia.
Parade KRI dan Helikopter pada HUT TNI 5 Oktober 2014
Apresiasi internasional ditunjukkan dalam operasi SAR itu yang berhasil menemukan korban dalam waktu 3 hari.  Lokasi jatuhnya pesawat Airasia sesungguhnya berada di halaman dalam rumah kita, perairan dangkal selat Karimata yang sebenarnya dulu mempersatukan daratan Sumatera, Jawa dan Kalimantan dengan Asia sebelum Es mencair puluhan ribu tahun yang lalu.  Meski dangkal itu laut tapi ternyata sangat liar karena sedang dalam musim “pubernya” alias pusing karena bergairah ombaknya.

Kemampuan daya tahan personal pasukan khusus TNI AL teruji dan kembali diuji di medan yang sesungguhnya.  Juga pembuktian uji kualitas teknologi alutsista yang baru dibeli. KRI Bung Tomo, KRI Banda Aceh, KRI Sultan Hasanuddin, Helikopter Mi35, Bell412 Ep, CN 235 MPA, CN295, Super Puma, Hercules, Heli Basarnas Dauphin diperlihatkan dalam unjuk kerja berhari-hari yang ditonton dengan tekun dan takjub oleh dunia.

Bantuan negara sahabat yang mengerahkan berbagai alutsista laut dan udaranya seperti Singapura, Malaysia, Australia, Cina, AS, Rusia menunjukkan jalinan persahabatan based on kemanusiaan yang mampu melintasi sekat dan selat kesombongan dan persaingan berbasis egois negara. Unjuk kerja peralatan dan teknologi yang dipunyai negara sahabat itu juga untuk menguji kemampuan dan ketrampilan penggunaan dengan koordinasi terpadu bersama BASARNAS.  Kita mengapresiasi mereka dan patut berterimakasih.

Ongkos pencarian dan penyelamatan itu tentu sangat mahal termasuk juga ongkos keletihan para personil yang ikut serta dalam kafilah kemanusiaan itu.  Pelajarannya adalah terpenuhinya uji nilai kemanusiaan antar negara yang ternyata tetap menjadi nomor satu. Persahabatan antar negara, persahabatan antar kesatuan dalam tugas kemanusiaan yang mulia itu bernilai cum laude, dan tentu dicatat Allah sebagai unjuk kerja amal terbaik “khoirunnas  anfauhum linnas”, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. 

Penting untuk dicatat sebagai pelajaran, jangan remehkan regulasi misalnya mengajukan jadwal penerbangan.  Seingat saya dalam urusan penerbangan yang sudah saya lakukan beratus kali baik perjalanan dinas, perjalanan ibadah dan perjalanan rekreasi tidak ada satu pun maskapai penerbangan yang saya tumpangi itu memajukan jadwal penerbangannya. Ini kan penerbangan reguler, ada jadwalnya, bukan carteran.  

Airasia tentu harus memuhasabahkan dirinya, termasuk juga Kemenhub untuk tidak terlalu emosional bereaksi.  Lihatlah postur komandan BASARNAS yang gagah dan bintang tiga itu, dia baru menangis ketika melihat duka para keluarga korban.  Tapi tidak menunjukkan raut emosional ketika menjalankan tugas kemanusiaannya.  Jazakumullahi Khoiron Katsiro untuk BASARNAS dan TNI, ikut mendoakan bagi korban dan keluarganya.  Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.
****
Jagarin Pane / 3 Januari 2015

5 comments:

Anonymous said...

turut berduka cita atas musibah airasia dengan nopen qz8501 sby - sin, semoga para korban diampuni segala dosa dan kesalahannya dan ditempatkan arwahnya disisiNya.
Juga bagi keluarga korban yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan dalam menerima musibah ini. Aamiin.

Salut dan bangga atas kinerja yang reaktif dan cepat buat seluruh jajaran Basarnas yang juga didukung oleh beberapa satuan dari TNI dan Polri serta terimakasih buat negara-negara sahabat yang turut serta dalam membantu misi kemanusian ini, sehingga mempercepat proses evakuasi korban dan serpihan pesawat yang naas ini.

Semoga dunia terbuka mata dan pikirannya, bahwa nilai kemanusia dapat menyngkirkan egoisme dan arogansi kekuatan maupun perselisihan yang telah terjadi.
Hal ini diperlihatkan oleh kerjasama yang sinergis oleh dua negara yang saat ini justru bersetru tentang kasus Ukraina (krimea). Semoga musibah ini membawa hikmah yang sangat besar bagi perdamaian dunia dan kawasan pada khususnya.

Salam Damai, Damai Itu Indah.

Anonymous said...

Mengapa skrg renstra 2014-2019 pengadaan alutsista negara ini kok diatur asing(DIRI)?dimana kedaulatan yg kau dengung2kan pak jokowi?kom segampang itu mereka nengatur negara kita?jelas skrg klo pak jokowi antek amrik.apa sbagai balas budi atas bantuan AS pd Pilpres dulu?terimalah posisi negara ini menjadi kacungnya australia bahkan jongosnya singapura.
Ya..Allah hancurkanlah orang2 yg menghianati rakyat negara ini.binasakanlah ya robb.amin

tuan guru said...

Embargo snjata oleh amerika &sekutunya adalah musibah besar pd negara ini.tp pak jokowi malah menggandeng DIRI utk mengatur renstra 2014-2019.pak menhan takut diotak atik pelanggaran HAMnya sehingga membiarkan rencana yg sangat rahasia malah diatur mereka.mana ke"tegasan yg menjadi karaktermu pak menhan?sekjen kemenhan ediwan prabowo komentarnya sangat nampak murahan yg slalu membenarkan dan membela DIRI.apanya indonesia yg tdk tahu klo cuma mau beli senjata?yg tahu kebutuhan kita ya kita sendiri.emangnya petinggi tni bodoh dan tdk tau bagaimana dan apa alutsista yg mau dibeli?waktu pemerintahan sby betul2 mandiri dan berdaulat tanpa diatur asing kok bisa?alutsistanyapun tepat guna dan ditakuti negara tetangga.apakah pak jokowi dan tni tidak sadar klo ini ketakutan singapur,australia pd indonasia menjadi negara besar dan kuat dan mengalahkan mereka?ini ketakutan amerika pd indonesia bergabung dengan rusia.ini cara amerika untuk menguasai pasar senjata indonesia agar indonesia terus ada dibawah ketiak amrik.ini cara amerika untuk mendukung amrik di sengketa laut selatan.pak sby..ternyata jokowi tdk pandai diplomasi politik sperti bpk.tdk patriotik,tdk hati2 dlm berbicsra.ketegasan dan kecepatannya mengambil keputusan sering menimbulkan masalah.tdk berwibawa.contohnya keputusan kenaikan bbm..eh turun lagi.pengangkata mentri masih minta masukan KPK.alasannya demi kebersihan dr korupsi.dan yg terindikasi ķorupsi gagal jadi mentri.eh...pencalonan
kapolri tdk minta masukan KPK padahal pak pres tahu si calkapol bermasalah rekening buncit di KPK.eh..pura2 terkejut dan tetap dibela dan terkeaan dipaksakan oleh wakiknya bahwa pencalonan kapolri hak preogatif presiden.semua sudah taùuùu klo
itu hak presiden.tp mengapa klo pengangkatan mentri masih minta masukan sedangkan pencalonan kplri tidak minta?padahal sama2 hak preogatuf.tebar pesona?sok hati-hati?atau apa kok tdk berkarakter?bingung .......

Nona Manis said...

Rusia Strooonnggg.....

Nona Manis said...

Rusia Strooonnngggg....