Wednesday, August 27, 2014

Menuju Pesta Penghormatan Spektakuler



Sebuah acara besar–besaran sedang dipersiapkan, semua sedang dikejar, semua sedang diskenariokan dan dikoordinasikan. Ya, ini adalah sebuah momen pesta perhelatan terbesar yang mengandung berbagai dimensi penghormatan dan kehormatan. Panggung terbesar disiapkan di pangkalan angkatan laut terbesar di negeri ini, Surabaya untuk menjadi medan penghormatan dan kehormatan HUT TNI ke 69, sebagai ungkapan terimakasih dan apresiasi kepada panglima tertinggi hulubalang republik menjelang akhir pemerintahannya.

Acara itu bertanggal 7 Oktober 2014, sengaja diundur 2 hari karena tanggal 5 Oktober 2014 bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.  Persiapan menuju pesta penghormatan spektakuler itu sedang giat-giatnya dilakukan saat ini.  Paling penting dari semua itu adalah mempersiapkan berbagai jenis alutsista dalam jumlah besar untuk dikerahkan dan dipamerkan di hadapan panglima tertinggi, para undangan, dan juga puluhan juta rakyat bangsa ini yang menyaksikan lewat live layar kaca TV nasional.  Pesta itu memang perlu ditonton.
Hercules TNI AU bertambah 9 unit sehingga menjadi 32 unit (3 skuadron)
Salah satu contoh, KRI Teluk Bintuni 520 sebuah kapal perang angkut tank terpanjang yang dibuat oleh galangan kapal swasta nasional di Lampung dikebut pekerjaannya dan mampu diselesaikan akhir bulan ini.  Sementara dua kapal perang sejenis yang dibuat galangan kapal BUMN ternyata belum bisa diselesaikan sampai dengan tanggal pesta itu.  KRI Teluk Bintuni akan menjadi maskot perayaan dan dipamerkan dihadapan presiden SBY bersama berbagai jenis alutsista tiga matra TNI.  Memang ada beberapa kapal perang yang masih dalam tahap pembuatan sampai masa jabatan SBY berakhir, misalnya 1 kapal latih layar pengganti Dewaruci, 3 kapal selam Changbogo, 2 kapal logistik, 2 kapal oceanografi, 2 kapal PKR (perusak kawal rudal).

Tiga kapal perang yang dibeli dari Inggris KRI Bung Tomo 357, KRI Jhon Lie 358, KRI Usman Harun 359 awal September ini segera merapat di Surabaya sementara 24 MBT Leopard dan 28 tank Marder tiba akhir Agustus ini.  Batch pertama Artileri digital Caesar Nexter buatan Perancis, roket Astross Mk6 buatan Perancis sudah datang beberapa waktu lalu. Pesawat coin Super Tucano batch akhir akan tiba seluruhnya pada akhir September 2014.  Jet tempur F16 blok 52 ID sebanyak 6 unit datang awal Oktober 2014. 4 KCR (Kapal Cepat Rudal) yang dibuat di Batam bersama 3 kapal patroli cepat akan diluncurkan akhir September ini.
Bung Tomo Class, sedang dalam perjalanan ke tanah air
TNI AU akan mengeluarkan seluruh kemampuannya dengan memamerkan dan menerbangkan 150 pesawat berbagai jenis yang dimilikinya termasuk 48 jet tempur yang akan menggaris dan menggemuruhkan langit Surabaya.  Matra TNI AL mengeluarkan berbagai kapal perang mulai dari Bung Tomo Class,  Ahmad Yani Class, Diponegoro Class, Parchim Class, Sampari Class, Clurit Class, Makassar Class, Fatahillah Class, Todak Class dan lain-lain.  Diperkirakan ada 60 kapal perang yang akan berbaris dan berkonvoi memberikan penghormatan kepada Presiden.  Indonesia saat ini memiliki sekitar 170 kapal perang tentu tidak semuanya diparadekan karena harus ada yang tetap berpatroli di seluruh perairan tanah air disamping ada yang sedang dalam perawatan berkala.

Marinir juga tak mau ketinggalan.  Pasukan penyerbu pantai ini punya berbagai jenis persenjataan berat seperti tank amfibi BMP3F, RM Grad, PT 76 retrofit, BTR50, berbagai jenis artileri dan roket serta peluru kendali akan memberikan suasana gempita di acara yang penuh dengan kegagahan ini. TNI AD akan menampilkan berbagai alutsista yang tidak kalah gahar seperti MBT Leopard, Astross, Caesar Nexter, Marder, Scorpion, Anoa, berbagai peluru kendali darat ke udara, artileri pertahanan udara. Roket Rhan-320 dan Rhan-420 buatan Pindad berjarak tembak 100 km kemungkinan besar akan dipamerkan di arena HUT TNI itu.

Acara itu memang dirancang spektakuler sebagai ungkapan kehormatan diri dan penghormatan luar biasa kepada Jendral Yudhoyono.  Selain itu sebagai wahana dan media bagi warga bangsa untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan bahwa bangsa ini punya tentara yang kuat dan disegani. Perayaan itu juga diniscayakan sebagai kampanye militer kepada negara tetangga yang punya klaim teritori dengan Indonesia untuk tidak bermain api. Tentu kita mendukung nawaitu perayaan itu sebagai upaya untuk menggelegarkan spirit dan nilai nasionalis patriotik bangsa ini.  Apalagi pestanya dipusatkan di kota pahlawan.
Tempat pesta akbar nanti
Sejatinya pertunjukan alutsista terbesar sepanjang sejarah NKRI itu adalah sebuah pernyataan dan ungkapan terimakasih TNI kepada rakyat Indonesia yang memberikan perhatian dan pengorbanan untuk modernisasi alutsista TNI selama lima tahun terakhir ini.  Penghormatan terbesar ditujukan kepada Presiden yang juga panglima tertinggi atas kebijakan dan perhatian yang besar kepada pengawal republik, mendandaninya dengan sepenuh hati sehingga mampu menjadi hulubalang gagah perkasa. Belum sempurna memang, mudah-mudahan di program MEF 2 nanti dengan figur Presiden yang berbeda dapat berlanjut minimal dengan semangat yang sama.

Sebuah ulang tahun tentu tidak sekedar memperingati, sebuah ulang tahun juga adalah perayaan eksistensi diri.  Sebuah peringatan tentu tidak sekedar upacara tetapi juga pertunjukan kekuatan diri dan kehormatan diri.  Peringatan HUT TNI adalah unjuk kekuatan dan kehormatan itu untuk ditestimonikan di hadapan rakyat bangsa ini. Peringatan ulang tahun kali ini adalah luapan kekuatan, kehormatan dan kebanggaan serta ungkapan terimakasih kepada panglima tertinggi yang segera menyerahkan pemerintahannya 2 minggu kemudian.  Barakallah tentaraku, jazakallah untuk panglima tertinggi, semoga Allah senantiasa meridhoi jalan kehidupan bangsa  besar ini, amien.
****
Jagvane / 26 Agustus 2014