Tuesday, January 7, 2014

Matahari Alutsista 2014



Meski matahari Januari lebih sering diselimuti awan hujan dan jarang menampakkan diri namun matahari kecerahan mengisi banyak mata hati yang menggembirakan asa, sembari menyenandungkan hymne alutsista berirama mars.  Matahari 2014 adalah rekapitulasi nilai kebanggaan menggagahkan diri hulubalang republik dan sekaligus penutup daftar belanja alutsista dalam program MEF I yang membungakan mata hati kita.  Tahun ini sesungguhnya merupakan grand final pertunjukan aneka ragam alutsista berteknologi baik produksi dalam negeri maupun beli utuh dari negara tangguh alutsista.

Alutsista produksi dalam negeri misalnya Roket R-Han berdaya tembak 30 km, panser Anoa, kapal cepat rudal (KCR)40 m, KCR 60 m, kapal patroli cepat, landing ship tank (LST), landing plattform dock (LPD), kapal bantu cair minyak (BCM), pesawat CN235 MPA.  Sedangkan alutsista produksi bersama dengan negara lain misalnya pesawat CN295 dengan Spanyol, heli Bell 412EP dengan AS, kapal selam Changbogo dan panser Anoa Canon dengan Korsel, rudal C705 dengan Cina.  Sementara yang beli murni adalah jet tempur Sukhoi Family, Golden Eagle, Super Tucano, Light Fregat, Leopard, tank Amfibi, kapal selam Kilo dan lain-lain.
Jet Tempur Sukhoi di Batam
Dari semua proyek pengadaan beragam alutsista segala matra itu, pemuncak dahaga yang disiramkan ke segenap pemuja hulubalang dan pecinta NKRI adalah pembelian alutsista strategis yaitu kapal selam Kilo dan jet tempur Sukhoi SU35.  Coba kita trace ke awal cerita sepanjang 4 tahun terakhir ini.  Mulanya pengadaan 24 jet tempur F16 blok 52 tahun 2011 menggema dan berpolemik.  Kemudian pengadaan 3 kapal selam Changbogo, menggelitik dan kontroversi sebab AL tak mau dibelikan kapal selam “ecek ecek”. Lalu pengadaan Main Battle Tank Leopard Jerman membanggakan tapi juga penuh pro dan kontra.  Akhirnya pengadaan kapal selam Kilo dan jet tempur Sukhoi SU35 membuat “stadion” forum militer menggema dan bertepuk tangan menyambut keputusan monumental dan tidak ecek-ecek lagi dari pengambil keputusan Kemhan dan Mabes TNI.

Sesuai rencana puncak pertunjukan alutsista yang akan ditampilkan pada ultah TNI 5 Oktober 2014 nanti, berbagai jenis alutsista berteknologi tempur modern dipertontonkan kepada rakyat bangsa sekaligus diharapkan menjadi closing ceremony yang membanggakan dari pemerintahan SBY.  Itulah sebabnya agar semua matra dapat mempertontonkan alutsistanya maka lokasi perayaan HUT TNI digelar di pangkalan utama TNI AL Surabaya.  Di pangkalan angkatan laut terbesar di Asia Tenggara itu kita bisa akan melihat MBT Leopard, Tank Marder, MLRS Astross, artileri Caesar Nexter, artileri KH-178 dan KH-179, rudal Starstreak, rudal Mistral, rudal QW3, Heli Bell 412 EP, Heli Apache, Heli Mi17, Heli Mi35, Heli Cougar.  Jet tempur F16 blok 52, Golden Eagle, Super Tucano, Sukhoi Family.  Dari matra laut disajikan KCR 40, KCR 60, Light Fregat, Kapal Selam, LPD, Korvet, tank amfibi BMP3F, RM Grad dan lain-lain.
Tank Amfibi BMP-3F
Program asupan alutsista di MEF I sesungguhnya mampu memberikan nilai kebanggaan pada bingkai kebangsaan meski secara kualitas dan kuantitas pemenuhan isian persenjataan TNI belum sampai pada tahap akreditasi A.  Alutsista MEF I sesungguhnya masih dalam kategori akreditasi B namun bagaimanapun ini adalah langkah awal yang mengagumkan sebelum nilai kesetaraan diperoleh dalam MEF II lima tahun berikutnya.  Pencapaian nilai kesamaan dalam mutu dan teknologi alutsista sangat diperlukan karena perang modern ke depan adalah kecepatan dan ketepatan pencet tombol dan keampuhan remote control penggunaan alutsista. 

Kalau pencapaian kesetaraan itu bisa kita capai maka sesungguhnya kita telah memenangkan pertandingan meski pertandingan itu tidak diadakan.  Mengapa, karena indikator pendukung kekuatan militer seperti jumlah penduduk, kekayaan sumber daya alam, militansi warga, besarnya wilayah tidak tertandingi oleh negara di sekitar kita.  Perkuatan mutu dan teknologi alutsista sesungguhnya merupakan kekuatan penghadang dan bumper untuk tidak mudah masuk arena pertempuran total karena dia adalah nilai penggentar itu.  Militer yang kuat sesungguhnya menjadi indikator penggentar, penggertak dan pencegah konflik menuju perang terbuka khususnya antar negara jiran. Kekuatan militer menjadi kekuatan tawar tinggi dalam peran diplomatik.
Jet Tempur Sukhoi SU35
Indonesia memang harus memilih.  Pilihan memperkuat militer dan alutsista selama 4 tahun terakhir ini merupakan pengembangan dari konsep pemikiran visioner orang nomor satu di negeri ini.  Bahwa masa depan kawasan ini dan Asia Pasifik adalah dinamika yang sangat memungkinkan terjadinya gesekan panas berbau mesiu.  Beberapa insiden di Laut Cina Selatan (LCS)dan Laut Cina Timur (LCT) adalah bukti bahwa perebutan sumber daya energi laut dalam untuk pasokan energi menjadi inspirasi adanya penumpukan dan pergeseran kekuatan militer dan dari regional lain. Indonesia belum terlambat memulai perkuatan militernya. Diharapkan dengan MEF II antisipasi  untuk menyongsong tahun 2020 sudah disiapkan dimana cuaca ekstrim bisa saja terjadi di depan halaman rumah yang bernama LCS atau bahkan di halaman rumah sendiri misalnya Ambalat dan Arafuru.

Militer dengan alutsista berteknologi adalah kebutuhan mutlak.  Kehidupan berbangsa dan bernegara yang berkesinambungan adalah karena adanya kehadiran instrumen militer di setiap jalan nadi perjalanan berbangsa.  Militer itu tetap berperan meski tidak ada perang karena militer adalah pelapis kekuatan struktur dan bangunan kenegaraan. Jadi militer dan negara adalah senyawa, bukan campuran.  Senyawa adalah melekat dan tak mampu mengurai sedangkan campuran mudah berpisah dan hanya kuat karena diaduk. Negara yang mengabaikan kekuatan militernya justru lambat laun akan mengurangi kewibawaan negara bangsa itu.  Negara yang militernya kuat dan profesional akan mampu menolak segala ancaman dan bahkan semakin memperkuat nilai kesenyawaan tadi.  Nilai itu adalah nilai kewibawaan, harga diri dan matahari bangsa.
****
Jagvane / 07 Januari 2014

8 comments:

Anonymous said...

Slow but sure perlahan tapi pasti.. Tinggal menunggu waktu saja semua terjadi TAPI ini tergantung dari kita mendukung atau tidak semua itu terjadi... Sebab semakin kita menjaga kesatuan berbangsa dan bernegara maka semakin aman dan tentram negara kita, dengan semakin aman negara kita maka semakin maju gerak roda ekonomi kita dan semakin majunya ekonomi kita maka tidak mungkin makin besar pula anggaran pertahanan kita, sehingga semakin dekat apa yang kita inginkan.. Jadi JAGALAH PERSATUAN DAN KESATUAN NEGARA INDONESIA INI...... DAMN ..!! I LOVE INDONESIA

harno bebek said...

semoga lancar kedatanganyaamien2 majulan TNI dan BANGSAKU JAYALAH SELALU

Anonymous said...

Anggaran besar digunakan untuk alutsista benar*yg bermutu dan modern..

raka anom said...

TNI A.U = SU 35 sbnyk 18 Skuadron, MIG 35 sbnyk 10 skuadron, T 50 PAK FA sbnyk 16 skuadron, IFX sbnyk 3 skuadron, pswt Rafale sbnyk 4 skuadron, 4 skuadron SAAB Grippen, 6 skuadron F 16 blok 52, 5 skuadron pswt latih tempur spt yak 130, 10 skuadron T 50i, pngadaan 12 unit simulator sukhoi, pswt angkut antonov 12 unit, pswt angkut hercules 2 skuadron, pesawat CN 295 8 skuadron,pswt pengebom 7 skuadron, pesawat tangker 9 skuadron, pembangunan 150 landasan baru di pulau2 terluar dng dilengkapi radar aktif dan radar pasif, rudal anti pesawat, anti rudal balistik, anti drone,anti heli,anti kpl permukaan dan anti kpl selam, pngadaan ribuan baterai SAM S 300/S 400, HQ 9, oerlikon,QW 3, strartreak, mistral, merekrut dan membentuk pasukan khusus terjun payung sbnyk 12 divisi yg kesatuannya berbeda dng Paskhas TNI A.U, pngadaan puluhan ribu rantis komodo yg dilngkapi manpad QW3 dan misral,pngadaan 16 skuadron UAV yg dipersenjatai, TNI A.D. = pengadaan ribuan tank terminator dr rusia, Pantsyr S 1, BUK MK2E, ribuan MBT, puluhan ribu tank medium dng turet cal 105/120 mm,puluhan ribu panser anoa dng berbagai varian termasuk varian yg akn direncanakan utk dibuat varian amphibi dan varian dng turet cal 90/105/120 mm, puluhan ribu rantis komodo dng berbagai varian, puluhan ribu spd motor trail utk patroli, heli serang utk Penerbad sbnyk 24 skuadron spt Kamov, Mil Mi 35, Gandiwa, heli serang dr polandia,heli serang apache, heli serang dr china, heli serbu sbnyk 32 skuadron, heli angkut sbnyk 25 skuadron, 1000 unit juveline, 3000 unit NLAW, 10 rb unit RPG blok 7, pmbangunan menara jaga dan pos jaga di daerah perbatasan,msg2 menara dilngkapi dng 2 unit lampu sorot, radar search on fire,radar pasif,radar aktif, dijaga oleh 1 kompi, disktr lokasi tsb dibangun menara komunikasi, PLTS,PLTAngin atau PLTG dr septitank, klinik dng pnempatan 15 org dokter, dan 50 org perawat, dan 20 org tnaga farmasi, diadakan satelit pnerima siaran televisi agar personil yg brtgs diperbtsn dpt mengikuti perkembngan berita dan informasi, pngadaan 6 unit truk, pmbngunan mess dan klinik serta 4 unit helipad, pngadaan pesawat anti gerilya sbnyk 10 skuadron, pngadaan 34 skuadron UAV yg dipersenjatai, pngadaan machine gun sbnyak jutaan unit, pngadaan ribuan MLRS jarak menengah,jauh dan pendek,pngadaan ratusan utk masing2 mobil,panser dan tank ambulance, pngadaan ratusan tank pembuat jembatan darurat, tank dan panser derek, tank dan panser yg memiliki fungsi sbg exavator,TNI A.L. = pesawat intai maritim yg dipersenjatai 80 unit, pesawat patroli maritim yg dipersenjatai 160 unit, pesawat tempur yg dpt melakukan serangan di atas permukaan laut sbnyk 15 skuadron, heli anti kapal selam dan anti kpl permukaan sbnyak 140 unit,heli dng kemampuan OTHT 80 unit,260 unit kpl perusak kawal rudal.dilngkapi 4 meriam cal 130 mm, dng CIWS, 8 meriam cal 30 mm, 8 tabung peluncur torpedo yg terbagi menjadi 2 didpn, 2 dibelakang, n 2 msg2 disamping, 6 tabung peluncur yakhont, 2 didpn, 2 diblakang n 2 ditngah, 8 tabung peluncur rudal mistral, SAM 300, HQ 9,dlngkapi kmampuan jammer n anti jammer, 2 dek helipad, radar pasif n radar aktif maritim, sonar,night vision,infra merah n berkemampuan laser, tenaga listrik dr PLTS n PLTD,dlngkapi 8 mesin shg kcptn kpl bisa mencapai lebih dr 40 knot, 600 unit fregat, 1000 unit korvet,700 unit kpl patroli cepat,puluhan ribu unit MLRS RHan dng jarak jelajah ratusan hingga 1000 km.

raka anom said...

TNI A.L = 120 unit kpl selam, 2000 unit KCR dr berbagai ukuran, 8000 unit hovercraft yg dipersenjatai, 8000 unit kpl patroli sungai dan danau yg dipersenjatai, pembangunan ratusan mercusuar di pulau2 terluar,dan pngadaan radar pasif dan aktif maritim dipulau2 terluar,pmbngunan pangkalan TNI A.L. Dipulau2 terluar, pngadaan ribuan utk masing2 tank amphibi dan panser amphibi,pembangunan gedung fasilitas cyber defence di pos2 perbatasan darat dan dipulau2 terluar utk menghack drone,UAV, dan pesawat tempur stealth yg dipersenjatai musuh.

Anonymous said...

Busyeet.... Kagak salah tuh... Kita mo perang ama siapa banyak amat.. Rusia, china ama usa aja ga banyak kaya gtu... Maaf buat mas raka anom klo mimpi jngan kelewat tinggi klo jatuh SAAKIIIT

Anonymous said...

Klo smua diwujudkan dlm bentuk mini buatan dlm negri, para jiran pasti akan ngeri2 geli...

Anonymous said...

@raka anom abis jatuh pohon ya?? ngmg sama nulis sih gampang..gw jg bisa nulis..beliiii 100 kpl selam kls kilo/amur, 100 skdrn su35/grippen, 100 batt rudal sa_300, 100 batt oerlikon, 100 iket kangkung, 100 tempe tahu, dll. Kenyataannyee mas anggaran minim+sdm ahli mini+landasan/dermaga/hanggar gak memadai+ koruptorr makin merajalela nyolong duit negara.