Thursday, May 3, 2012

Mengapa Harus Gelisah, Malaysia

Ekspedisi Khatulistiwa sedang digelar di bumi Kalimantan terhitung sejak 5 April 2012 sampai dengan 17 Juli 2012.  Hajatan strategis ini diikuti 1.170 orang, mayoritas pasukan TNI segala matra, untuk mengenali dan mengintimi situasi geografi dan lekuk bumi Kalimantan.  Utamanya di kawasan perbatasan  yang menantang sekalian mensimulasi naluri tempur pasukan TNI melalui medan ralasuntai (rawa, laut, sungai dan pantai) di Kalimantan. 

Ini juga bagian dari “rekonstruksi operasi Anacondas-2” sebagaimana yang pernah difilmkan, meneliti flora dan fauna di pedalaman Kalimantan sembari mencari Anacondas dan anggrek merah kalau memang ada.  Sekalian juga menginspeksi patok perbatasan yang sering diusili tetangga sebelah.  Kepala Staf Angkatan Darat pernah bilang : Lu cabut patok gue sikat.  Nah ini juga bagian dari pembuktian apakah ada patok perbatasan negara kita yang dicabut atau digeser oleh tetangga sebelah.
Tim Ekspedisi Khatulistiwa di Lanud Supadio Pontianak
Operasi teritorial yang melibatkan pasukan khusus TNI AD (Kopassus), Marinir, Kostrad dan Paskhas serta sejumlah ilmuwan, menwa dan relawan ternyata disikapi dengan kewaspadaan penuh oleh negara jiran Malaysia.  Jauh-jauh hari pasukan Malaysia mendatangkan belasan MBT Pendekar ke Sabah dan arsenal lain di kawasan itu termasuk mengerahkan jet tempur F18 Hornet ke utara Kalimantan. Kamuflasenya adalah latihan militer ATM, katanya. 

Tapi kafilah tetap berlalu dengan langkah tegap walau anjing tetangga menggonggong terus.  Mereka bahkan sampai mengawasi ketat pergerakan pasukan TNI yang mulai bergerak dari Sebatik menuju kawasan kabupaten Nunukan yang ada di daratan Kalimantan yaitu Simanggaris, Alang dan Lumbis.  Mereka menganggap ekspedisi ini sebagai show of force sehingga harus dikawal dengan unjuk kekuatan juga.

Karena merasa gerah dan gelisah mereka juga mengerahkan jet tempur Hornet ke Kinabalu dan pergerakan jet tempur ini dipantau ketat oleh radar TNI AU yang ada di Tarakan sehingga tanggal 16 April sampai dengan 20 April 2012 yang lalu TNI AU mengirimkan 1 flight jet tempur Sukhoi ke Balikpapan untuk melakukan operasi kawal udara di perbatasan. 

Kehadiran Sukhoi di kawasan perbatasan ini membawa manfaat bagi perjalanan ekspedisi karena setelah itu tidak ada lagi gangguan udara dari pihak sebelah.  Lagian ngapain juga mengganggu, wong ini rumah-rumahku sendiri, halamanku sendiri, pohon-pohonku sendiri, tanah-tanahku sendiri. Upaya gangguan ini mencerminkan ketidakdewasaan tetangga sebelah terhadap hajatan kenduri kita menjelajah perbatasan milik kita karena mereka menganggap itu ancaman.

Ekspedisi khatulistiwa merupakan bagian dari upaya memoles kawasan border untuk lebih mengenali lintang dan bujur perbatasan.  Termasuk di dalamnya pegunungan dan lembah, sungai dan gambut, kultur masyarakat setempat, komunikasi dengan masyarakat perbatasan, menggali informasi intelijen untuk kajian militer agar kawasan ini dapat diikat suasana keindonesiaannya dari sisi hankam.  Ekspedisi ini dibagi dalam 8 group koordinat yang menjelajah hutan di wilayah kabupaten Sambas, Sanggau, Putussibau, Murung Raya, Hulu Sungai Tengah, Kutai Barat, Malinau dan Nunukan.  Ekspedisi bergengsi kebangsaan ini terdiri dari komando pengendalian, tim penjelajah, tim komunikasi dan  tim peneliti.

Pada saat yang sama 2 Kodam di Kalimantan lagi berbenah. Kodam Mulawarman yang berbatasan dengan Sabah Malaysia sedang bersiap diri menyambut berbagai alutsista  baru diantaranya 1 batalyon MBT Leopard, 1 skuadron heli serang Penerbad, MLRS, rudal surface to surface, rudal surface to air, Howitzer bersamaan dengan pembangunan batalyon infantri, artileri dan kavaleri.  Sementara Kodam Tanjungpura yang berbatasan dengan Sarawak juga membangun satuan-satuan tempur baru yaitu batalyon artileri dan kavaleri.  TNI AU sudah menempatkan 1 skuadron jet tempur Hawk di Pontianak dan menanti kedatangan 1 skuadron pesawat tanpa awak (UAV).

Sejalan dengan itu 3 bandara di Kaltim sedang dalam tahapan retrofit agar bisa didarati pesawat Hercules untuk mobilitas pasukan.  Ketiga Lanud itu adalah Long Bawan Krayan, Long Ampung dan Datah Dawai di Long Nunuk Kutai Barat.  Dari sisi Hankam ketiga Bandara ini bernilai strategis karena berada pada wilayah yang tak jauh dari border.  Bandara Long Bawan mempunyai nilai historis dalam era Dwikora tahun 1964 dengan pendaratan Hercules yang dramatis itu.
Tim Ekspedisi Khatulistiwa ceria dan easy going
Operasi Khatulistiwa ini di back up oleh sedikitnya 12 batalyon organik di 2 Kodam yang ada di Kalimantan bahkan di kawasan perbatasan Kalimantan saat ini dijaga oleh batalyon Linud Kostrad yang didatangkan dari Jawa.  Selain itu Penerbad juga mengerahkan armada heli tempur untuk mengawal personel yang sedang menjelajah kawasan perbatasan.  Sementara TNI AU menyiagakan jet tempur Hawk yang berpangkalan di Pontianak disamping pesawat pengintai.

Seharusnya Malaysia tak perlu gelisah karena ekspedisi ini merupakan urusan rumah tangga RI. Wajar dong kalau RI berupaya untuk merawat pagar halamannya dan sesekali dikunjungi dengan rombongan besar. Adalah wajar juga karena ini menyangkut perencanaan pertahanan negara. Jadi tidaklah beralasan kalau rumah tangga disebelah kita itu merasa gelisah dan gerah lalu berupaya membayangi dan menakut-nakuti personel TNI dengan gerakan gerilya atau patroli udara termasuk mengerahkan MBT segala.  Silakan bergerilya Pakcik tapi jangan salahkan kami kalau tiba-tiba saja pasukan anda disergap oleh Kopassus.  Di hutan rimba segala sesuatu bisa terjadi dengen cepat, tepat, senyap karena ini teritori tempur Kopassus yang paling ideal.  Kalau tak percaya silakan coba.

******
Jagvane 03 Mei 2012

20 comments:

harno bebek said...

malengsia dari dulu selalu curiga,dan klau kita terlena mereka maen capol/kliam... ayo TNIku tunjukan pada tetanga sebelah yg suka usil.bahwa kita ngk selemeah yg mereka kira...maju terus TNIku..loe geser gue sikat..KSAD mode ON

kevin said...

lu cabut patok gue sikat

Ketua suku said...

Secara meliter menang 10 langkah, dukungan logistik tni 7 Dunia bandara, pelabuhan, hanya america yg bisa nandigi, saya kira cukup sulit malaysia menandingi (kopassus) sobat...bapak angkat malaysia sekutu pontang panting dengan kebangkrutan econominya ,kita liat ada apa 3 tahun mendatang. ...!

Unknown said...

MANTAP....

Anonymous said...

Malaysia kalo perang ma kita,paling masuk singkawang udah berdarah-darah,trus ke pontianak udah ngesot,mereka gak punya marinir,gak punya kapal pendarat yang banyak,gimana mo nguasain pulau2 Indonesia,ujung2nya minta bantuan ma Inggeris....
Amerika bisa tembakkan rudal ke seluruh pangkalan militer kita hingga hancur,tapi apakah mereka menang ketika mendarat ke Indonesia??

Anonymous said...

lanjutkan.

Anonymous said...

Jangan lambat.
Kita harusnya scepatnya datangkan alutsista mumpuni,berapapun biayanya. .
Apapun itu ,asal bisa datang pling lambat 2014. .datangkan...
Untuk urusan pertahanan jangan mau d hambat dan di dikte DPR..
Fokuskan industri pertahanan pada riset pertahanan kelas dunia,jangan memaksakan diri produksi jika belum mampu.
Diharapkan pd akhir tahun 2014 industri pertahanan telah mampu membuat alutsista mumpuni.
Stidaknya berujud prototipe.
Baik MBT,MLRS,kpal selam dan jet tempur bahkan rudal. .
Sehingga smua bisa berjalan beriringan,di thun 2014 alutsista kita sudah mencapai MEF,dan kita mampu produksi senjata dari dlm negeri. .
Seharusnya itu wajib. . . .

kevin said...

Pendapat pribadi... kalau membaca artikel diatas sepertinya malingsia udah siap tempur...harusnya ini kesempatan kita untuk meladeni mereka tapi sayang pinpinan nasional tidak punya keberanian....btw malingsia kan dendam sejarah sama kita...waktu konfrontasi jaman bung karno kan banyak tentara malingsia yang mati

Anonymous said...

kita mondar mandir didepan halaman kita tetangga udah ngajuin MBT ma hornet. betapa waspadanya tetangga kita, terlalu gegabah dan berlebihan. show on force bukan tindakan yang enak dilihat, tetapi sebagai sebuah gertakan bahwa alutsista kita masih kurang dalam segala hal,, maju terus alutsista TNI kita, maju terus Idonesia, NKRI harga mati.

Unknown said...

Agar Malaysia tambah gelisah sebaiknya Nachoda Ragam harus dibeli, Mengapa?
Nachoda Ragam class ini ibarat buah simalakama. dibeli bapak mati tak dibeli ibu meninggal. apa yang terjadi seandai fregate yang sudah miring harganya ini tidak kita beli? dan akhirnya Malaysia yang membeli, maka dalam sekejab perimbangan kekuatan disekitar blok Ambalat akan berubah drastis. demi kepentingan perimbangan kekuatan laut, strategi dan mempererat hubungan dengan Brunei terpaksa NKRI tak ada pilihan lain kecuali harus membeli kapal-2 tsb.
Dengan demikian kita dapat produk bagus, tambahan kekuatan instant lagi pula alokasi dana sudah ada. tunggu apa lagi?

khoir payudan said...

harusnya ekspidisi khatulistiwa di jadikan kegiatan rutin, kalau perlu dengan tim yg lebih benyak lagi pada masa akan datang, maju terus INDONESIA KU..!!!!!!! AKU BANGGA PADA MU

Tukang batu said...

Tetap malon harus di waspadai...
Dan jangan jumawa.

Jangan sampe meleng kehilangan simpadan n ligitan.

NKRI said...

merdeka.....

Zwagery said...

Wkwkwkwkwkwk... dasar Malingsia pengecut!

Ketua suku said...

menutku ancaman srius itu bukan malaysi, secara akal sehat tidak mungkin malaysia berbuat gegabah. ancaman yata australia ingin megusai kwasan asia tenggara, kesandung indonesia. secara meliter,economi australia memandang indonesia musuh utama yata 100% kurang cerdiknya pemerintahan yg berkuasa lamban di segala bidang,bangun angkatan laut ,au jelas untung di segala bidang, jangan pernah peduli ama asing wong belli senjata pakek duwit rakyat. pertahan kuat mereka mikir seribu kali utik2(nkri) repot nya para orang tua yg berkuasa sekarang ,di loby sedikit ama asing. kayak anak sd pingin kencing di buka sedikin langsung tumpah...!!!

Anonymous said...

banyak prtimbangan mgapa selalu tunggu peluru pertama dari pihak musuh. Salah satunya SBY yg selalu bela kpntingan partai. Jadi, ketegasan pada tetangga, nyaris tak ada sama skali. Contohnya kasus, heli PM papua nugini yg dcegat shukoi RI. TNI cuma sekedar *mejeng* jika ada latgab. Jadi ragu, apa benar SBY takut dengan malon?

Anonymous said...

Wong tulisan aja EYD nya belum sempurna.. Kritik Pemerintah Lamban ? Pemerintah sekarang yang terbaik bangun militer dan industri pertahanan !!! Dasar oposisi tidak bermutu !!!!

Anonymous said...

SBY msih mkir",, klo kta nyatakan perang ma malon sma aja nyatakan perang ma 4 negara lain (yg gw inget cma 2 inggris, australia) ngantisipasi serangan dari utara, selatan, barat itu susah lo klo ngeliat alutsista Indo sekarang

~DeviL~

malaysia muslim said...

berpijak atas dunia pun hanya pinjam,ingat bumi milik tuhan siapa kalian??kita hanya penduduk sementara,bunuh malaysia,alhamdullillah atas kata2 cacian yang diberi,

Johan said...

TNI gagah perkasa. Diakui oleh Papua dan Aceh. Jika Lubanon itu adalah 2 askar ATM sudah pasti sanggup mati dari naik teksi. Yang salah bukan kedua-dua soldadu itu yang salah adalah KOMANDANnya.