Thursday, January 13, 2011

Daya Gempur Menhan RI Purnomo

Sat Gultor Kopassus Anti Teroris

Mulai kelihatan taji Purnomo di Kementerian Pertahanan, dan alokasi sosok sekaliber dia yang ditempatkan oleh Presiden SBY untuk mengemudikan Kemhan yang sempat dijuluki SBY sebagai Departemen Bobo (Boros dan Bobrok) dinilai tepat waktu dan tepat guna.

Taji itu diperlihatkan Purnomo ketika konflik border Indonesia- Malaysia memanas pekan-pekan terakhir ini. Dia buat statemen yang membuat  baris berbaris kita berubah menjadi langkah tegap.  Betapa tidak, dia secara gamblang mengatakan bahwa sesungguhnya TNI kita siap berperang dengan Malaysia kapanpun, TNI adalah yang terkuat di ASEAN bahkan TNI AD memiliki pasukan dengan semangat tempur tinggi dan alutsista modern.

Leadership sesungguhnya begitu. Kalau ada negara lain memprovokasi, harus dijawab dengan ketegasan cara pandang dan sikap.  Cara pandang Purnomo mencerminkan ketegasan dan tak kalah gertak dan statemen dia mampu membangkitkan semangat prajurit dan rakyat yang cinta tanah airnya.  Itulah (barangkali) yang membuat SBY memandang sikap Purnomo memang cocok memimpin Kemhan yang warganya semuanya punya senjata.

Menjelang proklamasi kemerdekaan RI ke 65 barusan, tepat sehari sebelumnya, beliau bersama jajaran Kemhan meresmikan peluncuran program pembuatan kapal perusak kawal setara Light Fregat.  Ini adalah kapal perang berukuran besar setara dengan Lafayette milik Singapura.  Yang membanggakan tentu saja pembuatan kapal itu dilakukan di dok PAL Surabaya kerjasama dengan Schelde Belanda.  Sesuai rencana akan dibuat 10 PKR untuk memperkuat armada tempur TNI AL.

Tahun ini juga direncanakan akan diproklamirkan pembuatan kapal selam di Indonesia, juga di PAL kerjasama dengan Jerman atau Korsel.  Kalau melihat bentuk kerjasama ini dapat dipastikan jumlah kapal selam yang akan dibuat paling sedikit 4 biji sebagai syarat alih teknologi.  Biasanya Korsel tidak pelit untuk yang satu ini, terbukti dengan pembuatan 4 LPD, 2 di Korsel dan 2 di PAL.

Yang juga tak kalah spektakuler adalah kerjasama pengembangan dan pembuatan pesawat tempur generasi 4.5 dengan Korsel. Kerjasama ini mendapat perhatian serius dari jiran Malaysia yang merasa “terpukul” atas pernikahan KFX antara Indonesia dan Korsel, sebab sebelumnya Malaysia juga berminat tapi Korsel lebih memilih Indonesia karena sudah tersedia infrastruktur sumber daya di PT DI.

Surabaya juga telah ditetapkan sebagai areal produksi alutsista TNI berskala besar.  PT PAL saat ini sibuk melakukan modernisasi persenjataan KRI, pembuatan puluhan kapal cepat rudal dan menyelesaikan 1 LPD terakhir dari 4 yang dipesan TNI.  Order gede yang diperoleh tentu saja membanggakan dan sekaligus menghemat devisa, pemberdayaan industri Hankam dalam negeri.   Pindad juga kebagian order menyelesaikan 154 Panser TNI AD, memproduksi artileri dan roket serta perawatan tank.  Alutsista strategis kerjasama Lapan dan Pindad berupa rudal yang mampu mencapai jarak jangkau 300 km  sudah on going project.

Dari semua prestasi itu tidak salah kalau kita menyebut Purnomo memang punya daya gempur yang gegap gempita untuk menjadikan TNI gagah perkasa, termasuk mengajak orang Kemhan bersikap kesatria untuk membangun industri hankam dalam negeri dan tak mudah terjebak rayuan makelar senjata luar negeri.  Kalau memang belum mampu diproduksi di dalam negeri tak mengapa beli di LN seperti Sukhoi, Super Tucano.  Jika project KFX sudah jadi, tak perlu jua beli pesawat tempur lain karena KFX sudah mampu menggetarkan rantau ASEAN.

********
Jagvane

15 comments:

Den jaka said...

Purnomo seorang sipil yang mengajarkan militer untuk menempatkan diri pada posisinya sebagai pengawal NKRI

juta juta said...

TNI bunuh rakyat sendiri...di lebanon kabur naik taksi.seluruh dunia tahu.

D_zan said...

"dasar orang OON" klo Unifil ikut nyerang siapa yg di perangi dan itu sesuai dengan SOP Unifil klo terjadi confrontasi sebisa mungkin mundur dari arena pertempuran dan itu sdh di perintahkan untuk mundur pada titik ordinat yg di tetapkan makanya ada yang terpisah dari pasukan, "OON baca info dikitlah sebelum nulis Bodoh di piara"

Anonymous said...

Mas OON ya, kalo gak "ngerti" MILITER gak usah komentar. "TAHU" saja belum cukup, paling SOP juga ga tau artinya apa? Mas OON tau gak mandat pasukan perdamaian PBB apa? udah ah, goblok jangan di piara. Orang seperti mas OON inilah yang merusak bangsa dan negara RI. Halal darah sampean untuk diminum.

Anonymous said...

aku setuju sama Dzan! emang malingsia oon gk liat sampai selesai ceritanya. buktinya indonesia malah dpet penghargaan dari komandan sec.east dri sepanyol karna sudah mlaksanakan printah sesuai SOP. dasar tolol gak berpengetahuan!!!

Anonymous said...

malon oon apakah tidak ingat kalau pasukan pondan kalian lari pontang panting di kejar oleh rakyat somalia.....dan satu tentara kalian tewas.....seluruh dunia pun tau kejadian itu.....KEJADIAN ITU SANGAT MEMALUKAN BAGI MALAYSHIT

Anonymous said...

malaysia malaysia, sirik tanda tak mampu. klen itu kan dari berbagai puak termasuk klen ada keturunan jawa, padang, bugis, batak & so on. klen comment hodoh itu sama dengan makan tai klen sendiri. klen klaim segala yang dimiliki indonesia karena klen ada keturunan indonesia. belum tentu you asli melayu... sudah lah jangan sok menggurui atau menghina karena klen malaysia sebenarnya adalah keturunan indonesia yang IRI dan MURTAD. malu mengakui kalau klen masih berdarah indonesia.... taik lah klen puak antah berantah yang hanya tumpang hidup di malaysia.

Anonymous said...

Coba kalian buka buku Antropologi dan Sejarah penduduk di Malaysia sana, berapa jumlah populasi asli Malaka. Sangat sedikit. Melayu Malaysia ternyata kebanyakan dari Indonesia. Mereka malu mengakui nenek moyangnya sendiri, Indonesia. Kaya sedikit saja sudah bengak!. Berani taruhan kalau kalah perang lawan Indonesia nanti, merekalah yang paling dahulu mengibarkan bendera merah-putih sambil teriak-teriak hidup Indonesia dan ganyang Malaysia. Manusia Anjing!!!

Anonymous said...

hahahaha...butul-butul-butul-------anjing malon.....gua malaH PINGIN PUNYA KOLEKSI KUPING ORANG TAMBI............

korban kebijakan said...

rakyat mendukung, bila semuanya utk pembangunan & tdk dsalah gunakan ..

Anonymous said...

sudah saatnya indonesia punya rudal buatan sendiri dengan jangkauan min. 5000km / rudal antar benua... . jg bisa diisi nuklir, biar semua tetangga ga rewel . . tetangga bule jg . . .hahaha

Anonymous said...

Indonesia bisa buat rudal jangkauan 5000 km,, isi nuklir... mudah2ann

Anonymous said...

setuju,biar seperti iran yg semakin d segani terutama sama negara yg ngakunya polisi dunia bersama antek"nya..terutama si malingsia...

Anonymous said...

pondan benar ni malingsia, sdh OON bebal lagi otaknya ....

Anonymous said...

Kerja sama KFX dengan Korsel adalah keputusan cerdas karena didasari keuntungan transfer teknologi, saat ini indonesia harus mengedepankan pembeliian alutista dengan cara win win solusi yaitu dengan transfer teknologi, jadi di masa akan datang indonesia bisa buat sendiri dengan inovasi sendiri juga, ketimbang beli dengan tanpa transfer teknologi yang ada bila sudah tua cuma bisa di modif dan upgrade, kerugiaanya kita tergantung sama suku cadang dan kalau kita tidak mampu beli seri terbaru kita akan kalah sama "pengganggu" kedaulatan kita.